MANAJEMEN & SIM 1
Sistem Informasi Manufaktur dan
Sistem Informasi Eksekutif
KELOMPOK
5 – 2KA22
Ega
Sri Lestari - 12118163
Farhan
Al Fayyadh - 12118504
Malik
Al Fajar - 13118950
Milda
Safrila Oktiana - 14118131
Naufan
Irfanda - 15118258
Salsabila
Nuraddina - 16118488
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas
kehdirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk penyelesaian tugas dari mata kuliah Manajemen
& SIM 1.
Makalah ini dapat
terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang
dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide, materi pembahasan
dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat di jelaskan satu persatu.
Makalah ini di
susun untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa khususnya untuk mahasiswa
Sistem Informasi. Makalah ini membahas tentang Sistem Informasi Manufaktur
dan Sistem Informasi Eksekutif.
Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, maka dari itu kami berharap
kepada Ibu Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
ini. Dan kami Berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
semua.
Bekasi, 12 Oktober 2019
Kelompok 5
1.1 LATAR BELAKANG
Meningkatnya penggunaan teknologi
informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan
berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi
dapat memanfaatkan Internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan
berbagai aktivitasnya secara elektronis.Para manajer di berbagai organisasi
juga diharapkan dapat dengan lebih mudah untuk menganalisis kinerjanya secara
konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Dengan informasi, sebuah lembaga dapat mengetahui tingkat produktivitas,
kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada lembaga tersebut.
Oleh sebab itu dalam sebuah lembaga (
Perguruan Tinggi, Perusahaan, dan lain-lain) tersebut diperlukan sebuah sistem
informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan
aktivitas lembaganya. Sistem Informasi ini disebut Sistem Informasi Eksekutif
(SIE) atau Executive informatuon System ( EIS ) . Kebutuhan informasi sebuah
lembaga akan semakin kompleks. Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus
dirancang bagi manager pada tingkat perencanaan strategis. EIS adalah
penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam konteksnya, komputer diasumsikan
terlibat dalam memperoleh dan mengatur informasi (klarifikasi, analisis
dan menyediakan alternatif keputusan).
Setelah penentuan ini dibuat, dan
eksekutif perusahaan memutuskan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
tersebut, sekarang merupakan tanggung jawab fungsi manufaktur untuk memproduksi
produk itu. Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem
konseptual maupun sebgaai suatu elemen dalam sitem produksi fisik. Computer-aided
design (CAD), computer-aided manufacturing (CAM), dan robotik semuanya
menggambarkan cara menggunakan teknologi komputer dalam sistem fisik.
Sistem informasi manufaktur terdiri
dari tiga subsistem input dan empat subsistem output. Sistem informasi akuntansi
menangkap data langsung (real time) yang menjelaskan penggunaan sumber daya
fisik. Subsistem industrial engineering menyediakan standar produksi yang
memudahkan management by exception.
Subsistem intelijen manufaktur
memungkinkan manajemen mengetahui perkembangan terakhir mengenai kegiatan
serikat pekerjanya dan pemasok. Data input diubah menjadi informasi oleh
subsistem output. Subsistem produksi memungkinkan manajemen membangun dan
mengoperasikan fasilitas manufaktur.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa penjabaran dari Sistem Informasi Manufaktur dan Sistem
informasi Eksekutif?
2. Bagaimana model sistem dari Sistem Informasi Manufaktur dam
Sistem Informasi Eksekutif ?
3. Mengapa keputusan implementasi EIS perlu diterapkan?
4. Apa saja trend EIS di masa yang akan datang?
1.3 TUJUAN
Makalah ini bertujuan agar para
pembaca bisa mengenal lebih dalam tentang Sistem informasi Manufaktur dan
sistem informasi eksekutif yang mempelajari model sistem apa saja yang terdapat
di Sistem informasi Manufaktur dan sistem informasi eksekutif, serta keputusan
implementasi dan trend Sistem informasi eksekutif.
2.1 Komputer Dalam Manufaktur
Perkembangan zaman yang semakin
canggih mulai mendarat pada produksi suatu produk dalam pabrik. Manajemen
manufaktur mencoba melibatkan komputer dalam pelaksanaan produksi untuk
produknya, yaitu sebagai bagian dari sistem fisik dan sebagai sistem informasi.
2.2
Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
Telah banyak yang dicapai dalam
penggunaan mesin yang dikendalikan komputer di area produksi. Mesin-mesin
tersebut menggantikan peran para pekerja buruh pabrik. Mesin-mesin tersebut
sejatinya memiliki harga yang lebih mahal, tetapi harga mahal tersebut hanya
terasa di awalnya saja, penggunaan mesin-mesin dalam proses produksi pabrik
akan lebih efisien dalam segi kecepatan dan harga produksi per-barang jika
dibandingkan dengan menggaji seluruh pekerja buruh pabrik. Usaha untuk
menggunakan mesin awalnya mendapat penolakan dari para pekerja, karena mereka
menganggap akan ada pengurangan karyawan. Namun semakin berkembangnya zaman,
pekerja mulai dapat menerima karena akan mempermudah pekerjaan mereka juga.
Elemen yang menjadikan komputer sebagai bagian dari sistem fisik, antara lain:
A. Computer-Aided
Design (CAD)
CAD merupakan program komputer untuk
menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan
yang dapat diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol tertentu. CAD
biasanya digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti
bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil, memperbaiki gambar dengan
menghaluskan garis.
B.
Computer-Aided Manufacturing (CAM)
CAM
adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Penerapan ini seperti bor dan
mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh
dari database rancangan.
C.
Robotik
Robotik
merupakan alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam
proses manufaktur.
2.3
Komputer Sebagai Sistem Informasi Manufaktur
Komputer merupakan suatu sistem
informasi dalam kegiatan manufaktur. Output dari sistem informasi manufaktur
digunakan untuk menciptakan dan mengoperasikan sistem produk fisik. Adapun
komputer sebagai sistem informasi berkaitan dengan:
A. Sistem
Titik Pemesanan Kembali (Re-order Point/ROP)
Setelah
komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer
diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu
menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian
memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang
berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang
mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem
titik pemesanan kembali (Re‐order Point/ROP). Beberapa istilah dalam ROP antara lain :
● Stock‐out : kehabisan persediaan
● Lead time : waktu yang dibutuhkan
pemasok untuk mengisi pesanan
● Safety stock : persediaan aman
B. Material
Requirement Planning (MRP)
MRP
dikembangkan pada tahun 1960‐an oleh Joseph Orlicky
dari J.I case company. MRP adalah suatu strategi material proaktif yaitu
mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai
4 komponen meliputi :
1. Sistem penjadwalan produksi
menggunakan 4 file data dalam menyiapkan jadwal produksi induk. Data input
mencakup file pesanan pelanggan, file ramalan penjualan, file persediaan barang
jadi, dan file kapasitas produksi. Sistem ini menghasilkan master jadwal
produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
Master production schedule memproyeksikan produksi cukup jauh ke depan untuk
mengakomodasi proses produksi yang merupakan lead ime pemasok dan waktu
produksi terlama.
2. Sistem MRP menguraikan tagihan
material. Sistem ini mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3. Sistem perencanaan kebutuhan
kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas
pabrik. Setelah ada penentuan, sistem ini menghasilkan output utama yaitu
jadwal pesanan terencana, dan output lain seperti perubahan pesanan terencana,
laporan pengecualian, laporan kinerja, dan laporan perencanaan.
4. Sistem pelepasan pesanan menggunakan
jadwal pesanan terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan
pesanan. MRP memungkinkan perusahaan untuk dapat mengelola materialnya secara
lebih baik. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan yang disebabkan
oleh penantian persediaan yang telah dipesan namun tidak tersedia. Juga dapat
mengetahui kebutuhan material masa depan, pembeli dapat merundingkan perjanjian
pembelian dengan pemasok dan mendapatkan rabat.
C. Manufacturing
Resource Planning (MRP
II)
MRP
II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan
manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.
MRP II dapat menyediakan informasi bagi sistem informasi eksekutif dan bagi
sistem informasi fungsional lainnya. MRP II juga bertukar informasi dengan sub
sistem informasi akuntansi yang terlibat dalam arus material. Manfaat MRP II,
yaitu :
● Penggunaan sumber daya yang lebih
efisien yaitu dengan mengurangi inventori, lebih sedikit waktu lebih sedikit kemacetan.
● Perencanaan prioritas lebih baik.
● Meningkatkan pelayanan pelanggan.
● Meningkatkan moral dan semangat
pekerja.
● Informasi manajemen yang lebih baik.
D. Pendekatan Just
In Time (JIT)
Pendekatan JIT merupakan pendekatan yang berhubungan
dengan penjadwalan material sebagai bahan baku agar tiba tepat waktu. Hal
ini menjelaskan bahwa JIT menekankan
waktu dan penggunaan sinyal non-komputer, berbeda dengan MRP, MRP menekankan
pada perencanaan jangka panjang dan memerlukan komputer.
JIT
didasarkan pada ukuran lot yang kecil. JIT berusaha untuk meminimalkan biaya
inventarisasi dengan cara memproduksi dalam jumlah yang lebih kecil. Lot size
(ukuran tumpukan) yang ideal akan menjadi satu dalam sistem JIT. Satu unit akan
bergerak dari workstation ke workstation berikutnya sampai produksinya selesai.
Pengaturan
waktu menjadi kunci Penting saat Pasokan bahan mentah datang dari pemasok
sebelum penjadwalan produksi mulai, tidak ada inventarisasi bahan mentah yang
perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena
mungkin pemasok melakukan beberapa kali pengiriman selama satu hari.
2.4 Model Sistem Informasi
Manufaktur
❏
Subsistem
Pemrosesan Data
Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi
akan lebih baik bila dilakukan dengan menggunakan terminal pengumpulan data, pekerja
produksi memasukkan data kedalam terminal dengan menggunakan kombinasi media
yang dapat dibaca oleh mesin dan keyboard media tersebut biasanya berbentuk
dokumen yang mempunyai kode bar yang dapat dibaca secara optis. Media lainnya
adalah dokumen yang dilengkapi dengan penandaan pensil yang dapat dibaca secara
optis dan lencana plastik yang dilengkapi dengan kepingan yang dibaca secara
magnetis. Setelah data terbaca akan ditransmisikan ke komputer sentral tempat
digunakannya untuk memperbaharui database untuk merefleksikan status sistem
fisik pada saat itu.
❏
Subsistem Teknik
Industri
Menyerupai
subsistem penelitian pemasaran, karena terutama terdiri dari proyek-proyek
pengumpulan data khusus. Industrial
Engineering merupakan analis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. IE dapat merupakan
seorang anggota tim proyek yang mengembangkan sistem pengumpulan data dan tiap
subsistem output. Bagian penting dari kerja IE melibatkan pengaturan standar produksi,
suatu unsur penting dalam menerapkan management
by exception di area manufaktur.
❏
Subsistem
Intelegensi Manufaktur
Subsistem
Intelegensi Manufaktur berfungsi untuk membuat manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan
mesin. Menyediakan data dan informasi mengenai 2 (dua) elemen dalam lingkungan
perusahaan seperti pemasok dan serikat buruh.
❏
Subsistem Produksi
Manajemen
manufaktur menggunakan subsistem produksi terutama untuk mengelola proses produksi
harian. Kegunaan lain adalah untuk membantu dalam pembangunan fasilitas
produksi baru.
Contoh: keputusan menempatkan lokasi
pabrik, hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Pemilihan wilayah, faktor yang
mempengaruhi: konsentrasi pelanggan, tersedianya tenaga kerja, tersedianya
bahan baku, iklim.
b. Pemilihan kota, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor: pajak, transportasi, jasa kemasyarakatan
(polisi, pemadam kebakaran, dll), sikap masyarakat, sumber daya budaya, pilihan
manajemen.
c. Pemilihan area dari kota, faktor
yang mempengaruhi: harga tanah, transportasi umum, listrik, air, telepon.
❏
Subsistem
Inventarisasi
Manajemen
manufaktur selalu bertanggung jawab atas persediaan bahan baku dan barang dalam
proses. Pemasaran bertanggung jawab atas persediaan barang jadi. Tingkat
persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar.
Kuantitas pemesanan terbaik dipengaruhi oleh 2 (dua) biaya, yaitu biaya
pemeliharaan dan biaya pembelian.
1. Biaya pemeliharaan biasanya
dinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut
mencakup faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak, dan asuransi.
2. Biaya pembelian, mencakup
biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, biaya telepon, biaya
sekretaris, dan lain-lain.
❏
Subsistem Kualitas
Subsistem
Kualitas memastikan bahwa tingkat kualitas bahan baku yang diterima dari
pemasok memenuhi standar persyaratan. Subsistem ini kemudian melaporkan tingkat
kualitas pada tiap tahap kritis dari proses transformasi dan akhirnya memastikan
bahwa kualitas barang jadi ada pada tingkat yang diinginkan.
❏
Subsistem Biaya
Subsistem
Biaya membuat manajemen tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai biaya
proses transformasi. Subsistem biaya dapat berisi program-program yang
menyediakan laporan periodik maupun khusus. Program pengendalian biaya yang
efektif dibangun berdasarkan 2 (dua) unsur kunci :
1. Standar kinerja yang baik
2. Sistem untuk melaporkan rincian
kegiatan saat terjadinya
❏
Membuat manufaktur
komputer terpadu
Aplikasi komputer dalam bidang
manufaktur secara relatif mengalami pola pertumbuhan yang tidak terencana
sebagian besar sama dengan cara perkembangan otomatisasi kantor. Aplikasi
komputer telah berkembang pada beberapa sektor sekaligus, dan manajer
manufaktur hanya memanfaatkan peluang tersebut. Masalahnya adalah bahwa
sekarang terdapat begitu banyak aplikasi komputer yang kita sulit untuk
mengurus semuanya.
CIM (Computer-Integrated
Manufacturing) atau manufaktur komputer terpadu adalah filsafat manajemen yang
menyatakan bahwa semua teknologi produksi dan informasi harus bekerja secara
bersama-sama. CIM adalah suatu cara memandang bahwa sumber produksi perusahaan
adalah sebagai sebuah sistem dan cara pendefinisian, pendanaan, pengelolaan,
dan pengorganisasian semua proyek peningkatan kaitannya dengan sejauh mana
mereka berpengaruh terhadap keseluruhan sistem tersebut. CIM adalah pandangan
sistem mengenai produksi bukannya pandangan molecular yang hanya berhubungan
dengan bagiannya secara terpisah.
2.5 Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah sistem yang dibuat hanya untuk
digunakan para Eksekutif atau Top Level Management dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Dimana dalam sistem ini hanya menampilkan grafik dan laporan dari
seluruh proses bisnis pada organisasi atau perusahaan tersebut. Sistem
informasi eksekutif berkaitan dengan perencanaan dan jangka panjang dan
berorientasi pada kesejahteraan
perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem
informasi fungsional maka manajer puncak hanya akan menerima semua informasi
dari subsistem-subsistem fungsional dan para eksekutif harus mencarikan dan
mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka.
Sistem informasi eksekutif
membebaskan para eksekutif dari tugas tersebut. Berikut ini pandangan para ahli
tentang apa yang harus dilakukan oleh eksekutif.
1.
Menurut
Hendri Fayol, semua manajer melakukan
fungsi-fungsi manajemen yang sama merencanakan, mengorganisasikan, menyusun
staf, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat diperlukan pada tingkat
eksekutif sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
2.
Peran-peran
manajerial Mintzberg, semua manajer
melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah
satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer
puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat
bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
Sistem Informasi Eksekutif adalah
suatu sistem yang menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja
keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dalam berbagai
tingkat rincian, memudahkan serta mendukung dalam pembuatan keputusan dari
eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap internal maupun
eksternal. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari
satu sistem pendukung keputusan (DSS).
Sistem informasi eksekutif (EIS =
Executive information system) merupakan salah satu sistem informasi yang sangat
dibutuhkan untuk manajerial perusahaan saat ini. sistem informasi eksekutif
diperuntukkan bagi top- level management dalam mengontrol dan mengawasi kinerja
perusahaan yang dipimpinnya secara ringkas, terintegrasi, mudah dipahami, dan
dalam berbagai tingkatan rincian. Salah satu bagian perusahaan yang memegang
peranan penting tersebut adalah bidang kepegawaian, di-mana pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat oleh pemegang kepentingan diharapkan dapat
membawa perusahaan ke tingkat performansi yang lebih tinggi (Obrien 2006:457).
EIS digunakan oleh satu atau lebih
manajer senior. Meskipun aturan dan tanggung jawabnya berbeda, mereka bekerja
sama dalam merumuskan, menjalankan, dan melacak strategi. Mereka tidak peduli
dengan transaksi harian yang detail, tapi peduli dengan gejala tren transaksi
atau permasalahan yang muncul. Manajer senior kadang peduli dengan hubungan
antar personal di lingkungan bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian
fungsi berikut :
● Pemunculan ide
● Perencanaan
● Analisis
● Pengambilan keputusan
● Komunikasi
● Motivasi
● Pengawasan dan pengendalian
2.6.
Kebutuhan Informasi Eksekutif yang Unik
●
Penelitian
Mintzberg
Mintzberg mendefinisikan 5 kegiatan dasar yang membentuk
waktu CEO :
1. Tugas administrasi (22 %)
2. Panggilan telepon (6%)
3. pertemuan tidak terjadwal (10%)
4. Pertemuan terjadwal (59%)
5. Kunjungan (3%)
Dari
hasil penelitian dapat dilihat bahwa Mintzberg menekankan peran sistem informal
yang mengkomunikasikan informasi lisan, dan membuat kesimpulan sebagai berikut
:
“Tampaknya lebih penting bagi
seorang manajer untuk mendapatkan informasi secara cepat dan efisien daripada
mendapatkannya secara formal“
●
Penelitian Jones
dan McLeod
Hasil penelitian :
1. Sebagian besar informasi eksekutif
berasal dari sumber daya lingkungan (eksternal) tetapi informasi internal
diberi nilai lebih tinggi.
2. Sebagian besar informasi eksekutif
berbentuk tertulis, tetapi informasi lisan diberi nilai lebih tinggi.
3. Para eksekutif mendapatkan sangat
sedikit informasi langsung dari komputer.
●
Penelitian Rockart
dan Treacy
Hasil penelitian :
1.
Tujuan
Sentral, eksekutif menggunakan informasi dari komputer terutama dalam
perencanaan dan pengendalian.
- Inti Data Bersama, database
berisi informasi mengenai berbagai data industri, pelanggan, pesaing dan
unit-unit bisnis dalam tiga periode waktu, masa lalu, masa kini dan masa
depan.
- Metode Penggunaan, eksekutif
menggunakan Sistem Informasi Eksekutif untuk mengakses status saat ini,
memproyeksikan trend dan melakukan analisis pribadi atas data.
- Organisasi Pendukung, para
eksekutif dibantu oleh:
● Pelatih SIE (anggota staf eksekutif,
jasa informasi atau organisasi konsultasi luar perusahaan).
● Pengendali SIE (anggota staf
eksekutif yang mengorganisasikan peralatan bagi eksekutif).
Walau beberapa eksekutif sangat
mengandalkan komputer, namun penggunaan komputer pada tingkat eksekutif lebih
sedikit jika dibandingkan dengan tingkat lain, karena :
➔
Masalah
pada tingkat eksekutif kurang terstruktur dan karena itu lebih sulit untuk
didukung dengan pengolah komputer.
➔
Eksekutif
cenderung lebih tua dan jarang mendapatkan kesempatan pelatihan komputer
formal.
2.7 Sistem Informasi
Eksekutif Berdasarkan Komputer
Secara umum, Sistem Informasi
Eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer. Tujuannya
adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan
atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas
keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Sistem informasi
eksekutif (executive information system), atau EIS, merupakan suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
A.
Model Sistem
Informasi Eksekutif
Konfigurasi
EIS berbasis komputer biasanya meliputi satu komputer personal. Dalam
perusahaan besar PC tersebut dihubungkan dengan mainframe. Konfigurasi
perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder, kebanyakan dalam bentuk hard disk, yang menyimpan
database eksekutif. Database eksekutif berisi data dan informasi yang telah
diproses sebelumnya oleh komputer sentral perusahaan.
Eksekutif
memilih dari menu untuk menghasilkan
tampilan layar yang telah diformat sebelumnya, atau untuk melakukan sejumlah
kecil pemrosesan. Sistem itu juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem
elektronik mail perusahaan dan dapat mengakses data dan informasi eksternal.
Dalam beberapa kasus, personil pendukung EIS dapat memasukkan berita terbaru
dan penjelasan informasi.
B.
Komponen-Komponen
Sistem Informasi Eksekutif
1.
Perangkat Keras (Hardware)
Kebutuhan
para eksekutif harus ditentukan sebelum perangkat keras dipilih. perangkat
keras yang dibutuhkan untuk suatu EIS ada 4 komponen :
a. Perangkat masukan data. Perangkat
ini memungkinkan eksekutif untuk masuk, memverifikasi dan memperbarui data
segera.
b. Unit Pemroses Sentral (UPS), penting
karena akan mengontrol komponen sistem komputer lain.
c. File penyimpan data. Para eksekutif
dapat menggunakan ini untuk menyimpan informasi bisnis yang berguna, dan bagian
ini juga membantu eksekutif untuk mencari sejarah informasi bisnis dengan
mudah.
d. Perangkat output, yang memberikan
rekaman visual atau permanen bagi para eksekutif untuk menyimpan atau membaca.
Perangkat ini mengacu pada perangkat keluaran gambar seperti monitor atau
printer.
2.
Perangkat Lunak (Software)
Suatu EIS meliputi 4
komponen perangkat lunak:
a. Teks mendasari perangkat lunak,
dokumen ini biasanya berbasis teks.
b. Database, heterogen database pada
berbagai platform komputer vendor khusus dan terbuka membantu para eksekutif
dalam mengakses data baik internal maupun eksternal.
c. Berbasis grafis, grafis dapat
mengubah volume teks dan statistik menjadi informasi visual untuk eksekutif.
Jenis grafis yang khas: grafis seri waktu, diagram sebar, peta, grafis gerak,
grafik urutan dan berorientasi perbandingan grafik (yaitu, grafik batang).
d. Basis model-model EIS mengandung
statistik rutin dan khusus, keuangan, dan lain analisis kuantitatif.
3.
User Interface
EIS
harus efisien untuk mengambil data yang relevan bagi para pengambil keputusan,
sehingga user interface sangat penting. Beberapa jenis antarmuka dapat tersedia
untuk struktur EIS, laporan terjadwal pertanyaan/jawaban, menu didorong,
perintah bahasa, bahasa alam, dan input/output.
4.
Telekomunikasi
Telekomunikasi
akan memainkan peran penting dalam sistem informasi jaringan. Transmisi data
dari satu tempat ke yang lain telah menjadi penting untuk membangun jaringan
yang handal. Selain itu, telekomunikasi dalam EIS dapat mempercepat kebutuhan
atas akses ke data terdistribusi.
2.8 Keputusan
Implementasi EIS
Untuk memutuskan apakah akan
diterapkan EIS (Sistem Informasi Eksekutif) berbasis komputer atau tidak,
perusahaan perlu membuat tiga keputusan, yaitu:
a.
Perlunya pengembangan EIS.
Jika tidak, eksekutif hanya akan
mengandalkan sistem yang ada. Jika ya, maka eksekutif akan menyusun rencana dan
tujuan dalam pengembangan dari sistem yang ada (tergantung pada masing masing
perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi)
b.
Apakah tersedia perangkat lunak
produktivitas perorangan siap pakai.
Jika ada, gunakan perangkat lunak
tersebut. Jika tidak ada, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan
apakah menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat lunak.
c.
Perlukah membeli perangkat lunak EIS
siap pakai.
Jika ya, maka perangkat lunak akan
dibeli. Jika tidak, staff spesialisasi informasi perusahaan menciptakan
perangkat lunak EIS (Sistem Informasi Eksekutif) sendiri.
Bagi para eksekutif yang tertarik
untuk membeli paket EIS (Sistem Informasi Eksekutif) ataupun membuatnya sendiri
(melalui Divisi Teknologi Informasi internal perusahaan), ada beberapa hal yang
harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas sistem yang diharapkan.
1)
Hal
yang pertama berhubungan dengan hakikat atau nature dari EIS itu sendiri. Dalam hirarki sistem informasi, EIS
merupakan suatu alat (tools) yang
dapat menghasilkan suatu sistem pelaporan informasi yang tertinggi dalam
perusahaan. Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data
(data warehouse) dan mencarikan (data
summarizing) dari suatu sumber data
tertentu atau database yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, perusahaan yang
ingin membeli atau membuat perangkat EIS sudah harus memiliki suatu gudang data
terlebih dahulu.
2)
Hal
yang kedua
adalah sehubungan dengan features yang harus tersedia dalam suatu paket EIS.
Adalah suatu kenyataan bahwa setiap eksekutif memiliki caranya masing-masing
yang unik dalam mengambil suatu keputusan, sehingga bentuk penyajian informasi
pada EIS harus disesuaikan dengan karakteristik eksekutif tersebut. Ada
diantara mereka yang menyukai bentuk grafik (batang, garis, lingkaran, dsb) dan
ada yang memilih bentuk angka-angka sederhana.
3)
Hal
ketiga masih
berkaitan dengan features EIS yaitu kemampuan untuk melakukan customization (pembuatan bentuk sajian
informasi dalam bentuk gambar dan angka-angka yang informatif) secara cepat.
Seorang Direktur terkadang dihadapkan pada suatu hal-hal yang bersifat
prioritas pada masa-masa tertentu.
Keuntungan Penerapan EIS :
1.
Mudah
untuk digunakan bagi eksekutif tingkat atas
2.
Menyediakan
rangkuman informasi perusahaan
3.
Keterangan
yang disediakan mudah dimengerti
4.
Penyaringan
data untuk manajemen
5.
Memudahkan
proses pencarian data
6.
Tawarkan
efisiensi untuk pembuat keputusan
Kelemahan Penerapan EIS :
1.
Ketergantungan
terhadap sistem
2.
Fungsionalitas
terbatas pada desain awal
3.
Terdapat
overload informasi bagi beberapa manager
4.
Biaya
yang besar untuk implementasi
5.
Sistem
mungkin dapat berjalan lambat dan sulit untuk dikelola
6.
Membutuhkan
proses internal yang baik untuk manajemen data
2.9. Trend EIS di masa mendatang
1.
Penggunaan EIS di Perusahaan Besar
akan menjadi Umum.
Semakin banyak manajer tingkat
menengah dengan latar belakang computer yang menanjak kejenjang eksekutif dan
akan tertarik pada software EIS siap pakai, dan sebagian akan mengalokasikan
sumber daya jasa informasi untuk pengembangan sistem pesanan. Semua kegiatan
ini akan menghasilkan EIS pada hamper semua perusahaan besar.
2.
Kebutuhan akan Software EIS Khusus
Berharga Murah.
Tingkat penerapan EIS di masa depan
bagi perusahaan kecil tidak begitu jelas. Alternatifnya Software EIS siap pakai
dengan kualitas tinggi, mudah diterapkan dan digunakan. Kondisi ini akan
tercapai dengan banyaknya pemasok yang memasuki pasar.
3.
SIM dan DSS Masa Depan Akan Tampak
Seperti EIS Masa Kini.
Adanya perluasan penggunaan EIS ke
tingkat yang lebih bawah maka kelas baru software SIM dan DSS berisi banyak
feature EIS.
4.
Eksekutif akan menjaga Komputer
Dalam Perspektif.
Eksekutif selalu lebih menyukai
komunikasi tatap muka, namun para eksekutif sadar bahwa komputer dapat memenuhi
sebagian kebutuhan informasi mereka secara lebih unggul. Dengan menyatukan
komputer ke dalam sistem informasi mereka maka peluang baru akan terbuka bagi
pengambilan dan analisis informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada
tingkat eksekutif.
3.1 Contoh Studi Kasus
A.
Gambaran Umum PT Gudang Garam Tbk
PT
Gudang Garam Tbk berdiri pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie yang berganti
nama menjadi Surya Wonowidjojo. Pada awal berdirinya, Gudang Garam
merupakan industri rumahan
yang memproduksi kretek
yang bernama SKL
dan SKT. Karena permintaan
pasar yang kian meningkat, akhirnya pada
1960 dibukalah cabang di Gurah, yang letaknya 13 km dari kota Kediri yang pada
saat itu masih mempekerjakan 200 orang karyawan. Pada tahun 1968, tepatnya
bulan September didirikan unit produksi yang bernama Unit I dan Unit II di atas
lahan seluas 1000 meter persegi guna mengiringi perkembangan usaha yang kian
meningkat. Tak lama dari itu, Gudang Garam yang awalnya merupakan industri
rumahan berubah menjadi Firma pada tahun 1969. Dua tahun kemudian, karena
kemajuan produksi yang makin lama semakin tinggi, Gudang Garam resmi berubah
menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang didukung fasilitas berupa Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dari pemerintah membuat Gudang Garam semakin kokoh.
B.
Peranan
Teknologi Informasi Pada Perusahaan
Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat
penting untuk meningkatkan keberhasilan sebuah bisnis. Peranan utama teknologi
informasi adalah membuatproses bisnislebih terintegrasi, lebih cepat, tepat,
dan informasi yang dibutuhkan selalu tersedia pada saat dibutuhkan . perusahaan
tanpa teknologi informasi akan jauh tertinggal dari perusahaan lainya,
sehinggga sekarang tanpa disadari teknologi informasi sudah melekat di semua
lini perusahaan.
Pembangunan fondasi sistem TI di PT. GUDANG GARAM TBK.
sebenarnya dimulai tahun 1992;sedangkan peralihan dari pola local area network
(LAN) ke wide area network (WAN)
baru dilakukanpada 1995.
Setelah itu, aplikasi bisnis
korporat menjadi fokus
perhatian berikutnya. Setelah
melalui proses screening,
manajemen memutuskan untuk menggunakan aplikasi ERP dari Oracle (yang
masih dipakai hingga sekarang). “PT. Gudang garam Tbk. Memang memakai Oracle.
Saat ini, untuk mengintegrasikan sistemnya. Perencanaan, Sistem &
Pengembangan PT. Gudang garam Tbk.,penggunaan ERP dari Oracle itu mencakup
hampir semua proses bisnis penting, mulai
dari akuntansi dankeuangan, manufaktur, hingga
pengadaan barang dan manajemen
barang jadi. Unit-unit bisnis dalamnaungan PT. Gudang garam Tbk. juga
menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri untukmelengkapi solusi ERP. Bukti
sudah modernnya sistem TI di PT. Gudang Garam Tbk. juga terlihat padasistem
rantai pasokan (supply chain management). Tengok saja, puluhan ribu petani
tembakau PT.Gudang Garam Tbk.
semuanya sudah dikelola
dengan bantuan TI, yakni
sistem berbasis bar code. Di barcode itu tercatat nama petani, luas
petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan sebagainya. Jadi,ketika panen,
tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim dengan bar code. Dengan begitu, di
tempat penampungan yakni di Lombok dan Madura, hasil panen tadi sudah bisa
langsung dipindai (scan),sehingga tidak perlu ada petugas yang mencatat lagi.
Sistem barcoding telah diterapkan pula dalamkegiatan pembelian material
dan proses di gudang.
sistem barcoding digunakan karena
grade dauntembakau yang dihasilkan para petani berbeda-beda. Saat ini, PT.
Gudang Garam Tbk. mengonsumsi 60-70 ribu
ton tembakau kering
per tahun. Sayangnya, Angky mengaku
tidak ingat luas
lahan total yangdipakai
oleh para petani tembakau yang memasok panennya buat PT. Gudang Garam
Tbk. Sebagaigambaran, per hektare kebun tembakau bisa berproduksi 15-20 ton.
Sesuai dengan prosesnya, daun tembakau yang dipanen akan
disimpan di gudang selama
18-24 bulan supaya
mengalami prosesfermentasi alami. Teknologi canggih pun sudah digunakan
PT. Gudang Garam Tbk. di pabrik-pabriknya.Mulai dari kegiatan operasional
pabrik, mesin blending hingga pengujian rokok, sudah menggunakansistem
robotika. Dengan begitu, proses analisisnya tidak lagi menggunakan rasa,
melainkan memakaidata, sehingga kualitas produknya bisa sama. Kalau
memakai rasa dan penciuman
manusia, kualitasnyatidak akan
sama. Selain itu, jumlahnya banyak.
Bayangkan saja, untuk
satu adukan jumlahnya mencapai15
ton. Tidak mungkin (dikerjakan) oleh manusia. Jadi, di PT. Gudang Garam Tbk.
itu, dari hulu ke hilirsudah serba elektronik. Dengan bekal sistem yang cukup canggih, PT.
Gudang Garam
Tbkmempertahankan apa yang sudah berjalan dengan baik, untuk meningkatkan keadaan.Pengembangan jaringan infrastruktur dengan menambah koneksi ke kantor cabang
penjualan danpergudangan yang belum terhubung, yang jumlahnya sekitar 30
kantor. Perubahan lain adalahpenerapan metodologi proyek untuk semua proyek TI
di PT. Gudang Garam Tbk
4.1 Kesimpulan
Manajemen manufaktur mencoba
melibatkan komputer dalam pelaksanaan produksi untuk produknya, yaitu sebagai
bagian dari sistem fisik dan sebagai sistem informasi. Elemen yang menjadikan
komputer sebagai bagian dari sistem fisik antara lain: Computer-Aided Design
(CAD), Computer Aided Manufacturing (CAM), Robotik. Sistem Informasi
Eksekutif (SIE) adalah sistem yang
dibuat hanya untuk digunakan para Eksekutif atau Top Level Management dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Dimana dalam sistem ini hanya menampilkan
grafik dan laporan dari seluruh proses bisnis pada organisasi atau perusahaan
tersebut.
Secara umum, Sistem Informasi
Eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer. Tujuannya
adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan
atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas
keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Komponen-Komponen
Sistem informasi Eksekutif meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), user interface, telekomunikasi.
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS
(Sistem Informasi Eksekutif) berbasis komputer atau tidak, perusahaan perlu
membuat tiga keputusan, yaitu: Perlunya pengembangan EIS, Apakah tersedia perangkat
lunak produktivitas perorangan siap pakai, Perlukah membeli perangkat lunak EIS
siap pakai. Perkembangan EIS dimasa yang mendatang adalah Penggunaan EIS di
Perusahaan Besar akan menjadi Umum, Kebutuhan akan Software EIS Khusus Berharga
Murah, SIM dan DSS Masa Depan Akan Tampak Seperti EIS Masa Kini, Eksekutif akan
menjaga Komputer Dalam Perspektif.
4.2 Saran
Perkembangan EIS dalam dunia
perusahaan sangatlah penting, maka dari itu diharuskan untuk memenuhi kebutuhan
EIS dalam suatu perusahaan agar perusahaan tersebut dapat memajukan strategi
yang lebih baik lagi. Semakin banyak manajer tingkat menengah dengan latar
belakang computer yang menanjak kejenjang eksekutif dan akan tertarik pada
software EIS siap pakai, dan sebagian akan mengalokasikan sumber daya jasa
informasi untuk pengembangan sistem pesanan. Semua kegiatan ini akan
menghasilkan EIS pada hamper semua perusahaan besar.
Agusalim, Ari. Sistem Informasi Manufaktur. Dikutip 10 Oktober 2019 dari: https://docplayer.info/31875745-sistem-informasi-manufaktur.html
Furqon, Chairul. Sistem Informasi Eksekutif. Dikutip 10
Oktober 2019 dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAI
Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Eksekutif. Dikutip 10 Oktober 2019 dari :
Abadi, Ferdiansyah. EIS (
Executive Information System ). Dikutip 10 Oktober 2019 dari :
Sonjaya, Kasun. Sistem Informasi Manufaktur. Dikutip 10 Oktober 2019 dari :
0 Response to "Makalah Sistem Informasi Manufaktur dan Sistem Informasi Eksekutif "
Post a Comment