BAHAN MENTAH (RAW
MATERIALS)
Departemen yang
bertugas melaksanakan pesanan tersebut membuat perencanaan terlebih dahulu
yaitu sebuah rencana produksi, yaitu:
Bahan baku yang
dibutuhkan dengan membuat Surat Permintaan Pembelian (purchase requisition).
Surat ini sebagai pedoman bagian pembelian untuk melaksanakan pemesanan
atau dasar untuk mengirim order pembelian (purchase order).
Selanjutnya,
petugas pembelian setibanya pesanan akan mengadakan pemeriksaan, apakah jumlah
tersebut sesuai atau tidak dengan pesanan yang dilakukannya. Harga perunit dan
nilainya masing -masing diperkirakan bahan baku. Keuntungan lainnya untuk
mengetahui perbedaan -perbedaan antara jumlah sebenarnya dengan jumlah menurut
pembukuan.
UPAH (WAGES)
Upah buruh adalah
biaya yang tidak terwujud, untuk sistem ini harus dilakukan perlakuan upah
langsung, agar :
1) Dapat ditetapkan jumlah yang tepat
mengenai upah yang harus dibayarkan kepada buruh didalam periode pembayaran
upah.
2) Pembebanan yang tepat atas biaya buruh ke
perkiraan Biaya Fabrikase dan masing - masing pesanan.
Jumlah jam kerja
para buruh biasanya dicatat kedalam kartu jam (stock card) yang disebut
juga dengan kartu keluar masuk (in and out cards). Jam kerja dari setiap
buruh untuk setiap pekerjaan atau biaya fabrikase dicatat dalam kurun waktu (time
ticket/time card).
Dengan berpedoman
dari ikhtisar kartu waktu dari beberapa buruh untuk satu pekerjaan di dalam
satu periode tertentu dibuat ayat jurnal :
Dr. work in
proces xxx
Factory overhead xxx
Cr. Wages payable xxx
Factory overhead xxx
Cr. Wages payable xxx
BARANG DALAM
PROSES (WORK IN PROCES)
Untuk
menyelesaikan suatu produk terdapat 3 unsur biaya yaitu :
●
Bahan
langsung (Direct Materials)
●
Upah
langsung (Direct labor)
●
Biaya
fabrikase (Factory overhead)
Ketiganya akan
dialokasi kan ke perkiraan Barang dalam proses dengan angka yang sudah
diikhtisarkan terlebih dahulu, sedangkan perincian mengenai pemakaian bahan,
upah langsung atau biaya fabrikase dapat dilihat dari kartu pekerjaan (Job
cust sheet).
Pencatatan ke job
cost sheet diambil dari bon -bon pengeluaran bahan kartu waktu yang memuat
perinciannya. Setelah pekerjaan selesai, maka data ini diikhtisarkan sehingga
dapat diketahui biaya per unit. Data sebagai dasar untuk memuat jurnal dengan
cara mendebit perkiraan hasil selesai (finishing goods) dan mengkredit
perkiraan barang dalam proses (work in process).
HASIL SELESAI
DAN HARGA POKOK PENJUALAN
Perkiraan hasil
selesai merupakan perkiraan pengendali (controlling account) disebabkan angka
yang dicatat ke dalam perkiraan ini hanya merupakan ikhtisar dari buku besar
pembantu (subsidiary ledger) yang mempunyai perkiraan - perkiraan untuk
tiap - tiap barang yang dihasilkan
Perkiraan yang
mencatat setiap barang yang dihasilkan dinamakan buku besar hasil selesai (finished
goods ledger or stock ledger). Bentuk perkiraan dalam buku besar hasil
selesai tergambar di bawah ini
Untuk menetapkan
harga pokok bahan baku dalam proses produksi, mungkin terdapat bermacam -macam
cara misalnya, digunakan metode FIFO LIFO dan sebagianya jumlah hasil selesai
yang dikirim dicatat ke buku Hasil selesai berdasarkan copy surat perintah pengiriman
petugas yang mengurus atau mengelola buku hasil selesai.
Ini selanjutnya
mencatat di alam surat perintah tersebut harga pokok per unit dan jumlah
keseluruhan barang yang dijual. Ikhtisar ini dipakai sebagai dasar untuk
membuat jurnal :
Sumber :
Farhan Al Fayyadh
(12118504)
2KA22
0 Response to "Sistem Akuntansi Biaya Menurut Pesanan"
Post a Comment