MAKALAH REPRESENTASI DATA PTSI A B C


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data. Dan di dalam komputer data data disimpan dan dikelola oleh memori , komputer dan data saling berhubungan tugas komputer  untuk mengambil data yang berkaitan dengan mengelola dalam beberapa cara.
Komputer mengolah data secara digital, yaitu melalui sinyal listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off, besar atau kecil, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Data-data yang di-input, di-proses dan disimpan dalam komputer atau media penyimpanan hanyalah kombinasi dari arus on atau (1) dan  arus off atau (0). Kombinasi-kombinasi dari dua hal ini kemudian diterjemahkan lagi sebelum dikeluarkan ke media output sesuai dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh manusia seperti huruf, gambar, suara, bahkan film-film menarik yang ditonton dalam format digital.
1.2. Rumusan Masalah
 Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a)      Apa yang dimaksud dengan Representasi Data?
b)      Bagaimana alur pemrosesan data?
c)      Apa faktor yang mempengaruhi pemrosesan data?
1.3. Tujuan
 Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a)      Mengetahui maksud dari Representasi Data.
b)      Mengetahui alur pemrosesan data.
c)      Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemrosesan data.
BAB  II
PEMBAHASAN

2.1.   Representasi Data Komputer
Representasi data ialah lambang untuk memberi tanda bilangan biner yang telah diperjanjikan yakni 0 (nol) untuk bilangan positif atau plus dan 1 untuk bilangan negatif atau minus. Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi dengan bit tanda maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit. Dalam hal ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan biner itu sendiri dan satu bit untuk tandanya. Pada representasi bilangan biner yang dilengkapi dengan tanda bilangan, bit tanda ditempatkan pada posisi paling kiri.

A.    Tipe Data
Disetiap bahasa pemrograman, disediakan berbagai jenis tipe data. Penentuan tipe data yang tepat (sesuai dengan karakterisitik data yang akan diolah) akan menjadikan sebuah program dapat dieksekusi secara efektif.
Jenis-Jenis Tipe Data :
1. Integer
     Integer ialah tipe data dasar berupa bilangan yang tidak mengandung pecahan desimal. tipe data ini memiliki urutan, sehingga dapat dibandingkan satu dengan lainnya.
     Secara teoritis, tipe data integer tidak memiliki batasan, yaitu dari minus tak hingga plus tak hingga.
     contoh integer : (1)    (2)   (-101)   (-1325)  (2019)
2. Real (Float)
     Real ialah tipe data dasar berupa bilangan yang mengandung pecahan desimal. Dalam pemrograman, nilai dengan tipe data ini harus di tulis dengan titik sebagai pemisah bilangan utuh dan bilangan pecahannya. tipe data ini digunakan untuk perhitungan yang melibatkan bilangan pecahan, seperti perhitungan kosinus, akar persamaan, dan sebagainya. tipe data ini juga memiliki urutan sehingga dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya.
     Contoh real : (0.1)  (-4.567)  (29.4)
3. Boolean (Logika)
     Data boolean memiliki tepat dua buah kemungkinan nilai, direpsentasikan sebagai Benar dan Salah, atau True dan False, atau dapat dilambangkan denan 1 dan 0.
     Contoh :
IF A$ = “GUNDAR” THEN GOTO 10
ELSE GOTO 20
END IF
10 PRINT “INI GUNDAR”
20 END  
4. Karakter (Char)
     Char ialah tipe data dasar yang terdiri atas satu buah angka, huruf, tanda baca atau karakter  khusus. Dalam sebuah program, penulisan tipe data char diawali dan diakhiri dengan tanda kutip ganda. Selain itu, terdapat karakter kosong yang disebut dengan null atau nil dan dituliskan " ".
     Contoh Char : "G"  "U"  "?"  "1"
5. String 
     String ialah tipe data dasar yang berupa kumpulan karakter dengan panjang tertentu. Meskipun berupa kumpulan karakter, karena tipe data string sering digunakan dalam pemrograman, string dianggap sebagai tipe data dasar.  diawali dan diakhiri dengan tanda kutip ganda. Selain itu, terdapat karakter kosong yang disebut dengan null atau nil dan dituliskan " ".
     contph string : "GUNDAR" "1KA23" "132453"

B.     Sistem Bilangan
Sistem bilangan (number system) ialah  suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia ialah system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai  untuk mewakili suatu besaran nilai.
Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
1.      Desimal (Basis 10)
            ialah Sistem Bilangan yang biasa digunakan dalam kehidupan harian. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
            Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :
            Dalam gambar diatas terlihat Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value ialah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value ialah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih tepatnya perhatikan tabel dibawah ini.

Maka dari itu bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :
            Sistem bilangan ini dapat  berupa pecahan desimal (decimal fraction), penghitungan nya dengan cara dikalikan pangkat min untuk bagian pecahannya(sebelah kanan dari koma), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :
2.      Biner (Basis 2)
            ialah Sistem Bilangan yang hanya memiliki 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut:
            Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti tabel berikut :

Maka, Bilangan Biner 1001 perhitungannya ialah sebagai berikut :
3.      Oktal (Basis 8)
            ialah Sistem Bilangan yang hanya memiliki 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
            Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Maka, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya ialah sebagai berikut :
4.      Hexadesimal (Basis 16)
            Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 ialah Sistem Bilangan yang hanya memiliki 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15
            Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

            Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Maka, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya ialah sebagai berikut :

C.    KONVERSI
      Konversi ialah perubahan dari satu bentuk (Jenis Bilangan) ke bentuk (Jenis Bilangan) yang lain, Berikut adalah cara pengkonversian dari bentuk (Jenis Bilangan) ke bentuk (Jenis Bilangan) Lain :
            1. DESIMAL
a. Desimal –> Biner
b. Desimal –> Oktal
c. Desimal –> Heksa
            2. BINER
a. Biner –> Desimal
b. Biner –> Oktal
c. Biner –> Heksa
            3. OKTAL
a. Oktal –> Desimal
b. Oktal –> Biner
c. Oktal –> Heksa
4. HEKSA
a. Heksa –> desimal
b .Heksa –> Biner
 b .Heksa –> Oktal


2.3 Alur Pemrosesan Data di Komputer
Alur pemrosesan data berawal dari Input (keyboard, mouse, dsb) lalu di Proses (Memory) dan menjadi Output (monitor, speaker, dsb).
Berikut ini merupakan Bagan tentang Alur Pemrosesan Data pada Komputer (Data Bus) :


Keterangan:
Origination : Proses pengumpulan data yang berupa proses pencatatan data ke dokumen dasar
Input : Proses memasukan data ke dalam proses komoputer melalui alat input (input device) Processing : Proses pengolahan data dengan alat pemroses (processing device) yang berupa proses menghitung,membandingkan, mengklasifikasikan,mengurutkan, mengendalikan, atau mencari di storage
Output : Proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data dengan menggunakan alat output (output device), yaitu berupa informasi.
Distribution : Proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi
           
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pemrosesan Data

    Ada beberapa Faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan pemrosesan data, antara lain:
a)      Register
-        Sejumlah area memori kecil yang digunakan untuk menyimpan instruksi selama proses berlangsung.
-        Ukuran dari register (work size) sesuai dengan jumlah data yang bisa diproses dalam satu satuan waktu.
-        PC register saat ini 32 bit, artinya komputer mampu untuk memproses 4 byte data sekali jalan. Register akan terus berkembang ke 64 bit.

b)      RAM
-        Ukuran RAM berpengaruh langsung pada speed.
-        Semakin besar ukuran RAM pada PC akan semakin banyak data disimpan di memori.
-        Jika aplikasi tidak cukup di load ke memori, maka secara bergantian dipindahkan ke secondary storage proses ini disebut swapping.

c)      CPU clock
-        Satu “Tick” dari clock dibutuhkan untuk merubah transistor dari On ke Off disebut dengan
Clock Cycle
-        Clock Cycle ukuran dalam Hertz (Hz) untuk mengukur Cycle per second. Jika PC  mempunyai kecepatan 300 Mhz, then its system clock “ticks” 300 milion times every second.
-        Jika lebih cepat PC Clock berjalan, maka semakin banyak perintah-perintah yang dieksekusi

d)      Bus / datapath
-        Sebuah path diantara komponen dan komputer setiap data yang dikirimkan antar komponen melewati path
-        Lebar Bus data menentukan seberapa banyak data ditransmisikan diantara CUP dan device lain.
-        Peripheral devices are connected to the CPU by an expansion bus.

e)      Cache memory
-        Memory kecepatan tinggi untuk menyimpan instruksi yang akan dieksekusi oleh CPU
-        Lokasi Chace langsung pada CPU diantara CPU dengan RAM sehingga lebih cepat dibandingkan dengan RAM
-        CPU Resident chace is called level-1(L1) chace. External chace is called level-2 (L2) chace
-        Kapasiatas Chace memory sangat berpengaruh pada kecepatan computer. semakin cepat, dan besar cache maka proses akan menjadi lebih cepat.

o    
BAB  III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
Representasi data ialah cara untuk meletakan sebuah nilai dalam memory komputer. Macam-macam representasi data ada 3 yaitu : Tipe Data, Sistem Bilangan, dan Konversi.
Tipe Data/Klasifikasi Data yaitu : (Integer, Real (Float), Boolean (Logika), Karakter (Char), String(alfanumerik))
Sistem Bilangan (number system) ialah  suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8), dan Hexadesimal (Basis 16).
Konversi ialah perubahan dari satu bentuk (Jenis Bilangan) ke bentuk (Jenis Bilangan) yang lain.
Alur pemrosesan data berawal dari Input (Keyboard, Mouse, dsb) lalu di Proses (RAM, CPU, Hard Drive, dsb) dan menjadi Output (Monitor, Speaker, dsb).
Factor yang mempengaruhi pemrosesan data dipenagruhi oleh tergantung spesifikasi alat proses nya seperti RAM, Prosesor, dan alat proses lainnya.
3.2.   Saran
Untuk mempercepat pemrosesan data dibutuhkan nya spesifikasi yang Tinggi, Karena semakin besar bit yang dihasil kan semakin cepat juga pemrosesan nya.


DAFTAR PUSTAKA

-        Openstorage.gunadarma.ac.id, PTI A Pertemuan ke 8 dan 9: Sistem Bilangan”, http://openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1_Sistem%20Informasi.1/SISTEM%20BILANGAN.doc (diakses pada 11 Januari 2019).
-        Mata Cyber, “Pengertian dan Macam Sistem Bilangan Komputer”, http://mata-cyber.blogspot.com/2014/06/pengertian-sistem-bilangan-dan-macam-macam-sistem-bilangan-komputer.html (diakses pada 11 Januari 2019).
-        Crystiana May Sari, “Macam-macam Tipe Data Dalam Algoritma“, http://crystianamaysari.blogspot.com/2016/10/macam-macam-tipe-data-dalam-algoritma.html (diakses pada 11 Januari 2019).
-        Budi Silitonga, “BAB II Sistem Bilangan Dan Kode”, https://budicrash.wordpress.com/bab-ii-sistem-bilangan-dan-kode/ (diakses pada 12 Januari 2019)
-   


L
LINK DOWNLOAD MAKALAH
DOWNLOAD


2 Responses to "MAKALAH REPRESENTASI DATA PTSI A B C"