KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Seni Rupa Terapan”.
Penulis menyadari betul sepenuhnya
bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Bekasi,
20 September 2015
Hormat
Kami,
Kelompok
6
DAFTAR
ISI
HALAMAN
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….2
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………………3
B. Tujuan…………………………………………………………………………….…3
C. Ruang
Lingkup……………………………………………………………………...…3
BAB II
TINJAUAN TEORI………………………………………………….……………….4
A. Seni Rupa
Terapan…………………………………………………….…………….…4
B. Jenis Seni Rupa
Terapan……………………………………………….………………5
C. Sejarah Seni Rupa Terapan………………………………………………………………………8
D. Sampel Materi………………………………………………………………………10
BAB III
PENUTUP & KESIMPULAN…………………………………………………11
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni merupakan suatu karya yang
dibuat atau diciptakan dengan kecakapan yang luar biasa sehingga merupakan
sesuatu yang elok atau indah. Kebutuhan akan seni budaya merupakan kebutuhan
manusia yang lebih tinggi diantara urutan kebutuhan lainnya. Seni budaya
berkaitan langsung dengan kesejahteraan, keindahan, kebijaksanaan, ketentraman,
dan pada puncaknya merupakan proses evolusi manusia untuk makin dekat kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, seni budaya akan berkembang apabila
masyarakat makmur dan sejahtera.
B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini
yaitu dalam pemenuhan tugas yang telah diberikan oleh guru pengajar.
C. Ruang
Lingkup
Dalam pembuatan makalah ini kami
hanya membahas tentang seni rupa, seni music, seni tari dan seni teater.
BAB 2 TINJAUAN TEORI
SENI RUPA
Seni rupa adalah cabang
seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
A.SeniRupaTerapan
Seni rupa terapan adalah karya seni
rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna
atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga
sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan
manusia. Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah
liat, benda-benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan
furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilai
tradisi dan adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat.
Bentuk, model, teknik, dan media memiliki keunikan/karakteristik tersendiri,
sebagai kekayaan seni
budaya. Karya
seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa yang memiliki fungsi
pakai/guna, dibuat dengan teknik (cara) dan media yang ada di daerah setempat,
sebagai aset atau kekayaan budaya nasional.
B. Jenis seni rupa terapan
Jenis seni rupa
terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
- Seni
bangunan/ arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, masjid
dan lain-lain.
- Gambar ilustrasi
yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah/teks,
sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa SD.
Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi
bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana,
seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.
- Seni
grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang
berfungsi sebagai media komunikasi.
- Seni
kriya terapan, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa karya seni rupa terapan
adalah semua karya desain dan kriya terapan. Karya desain yaitu sebuah
rancangan yang bertujuan untuk membuat suatu benda yang memiliki fungsi
praktis, contohnya : desain rumah, desain kursi, atau desain komunikasi
visual. Karya seni kriya terapan yaitu karya seni rupa dua dan tiga
dimensi yang pembuatannya mengutamakan ketrampilan tangan dengan tingkat
ketelitian dan kerajinan yang tinggi. Karya seni kriya disebut juga seni
kerajinan (crafts). Ada bermacam-macam seni kriya antara lain : kriya
kayu, kriya kulit (tatah sungging), kriya logam, batik dan anyaman. Karya
kriya terapan berupa benda-benda pakai yang dibuat dengan mengandalkan
keterampilan tangan, seperti kipas yang terbuat dari anyaman bambu, kursi
rotan, benda-benda gerabah yang terbuat dari tanah liat, dan lain
sebagainya.
a. Desain rumah
b. Desain kursi
1. Hasil Karya Seni Rupa Terapan
Daerah Setempat
Benda-benda seni
rupa terapan yang dihasilkan di bagian daerah di wilayah Indonesia
diantaranya yang terkenal adalah:
A. Kerajinan Batik
Seni batik adalah sebagai
budaya nasional yang sudah banyak dikenal di mancanegara. Sebagian besar daerah
di Indonesia memiliki karya seni batik yang berbeda jenis dan coraknya. Batik
termasuk karya seni terapan dua dimensi yang umumnya digunakan
sebagai nama motif atau corak batik. Antara lain : Batik Solo, Batik
Yogyakarta, Batik Bayumasan (Purwokerto), Batik Laseman (Lasem-Rembang), Batik
Bakaran (Pati), Batik Cirebon, Batik Pekalongan (corak Pekalongan), Batik
Madura, Batik Palembang, Batik Garut (Jawa barat), Batik Bali, Batik Tuban
(Jawa Timur).
B. Kerajinan keramik dari
Kasongan Yogyakarta, Purwakarta, Sompok, Mayong (Jepara), Bojonegoro (Jawa
Timur), Bandung, dan Kedu.
C. Kerajinan kain tenun
dari daerah Troso (Jepara), Bali, Garut, Yogyakarta, Tuban, Lombok, dan Timor.
D. Kerajinan
kuningan dari Juwana Pati (Jawa Tengah).
E. Kerajinan
ukir perak bakar dari Kota Gede Yogyakarta.
F. Kerajinan
anyaman dari bahan alami untuk benda tas, keranjang, tikar, dan topi. Daerah
asal Tangerang, Kudus, Kedu, Tasikmalaya dan Bali.
G.
Kerajinan tangan untuk cinderamata (souvenir) dari daerah Surakarta,
Jepara,Yogyakarta,
Jakarta,
Bali, Bandung, Palembang, Makassar, dan Samarinda.
H. Kerajinan wayang kulit
(Wayang / boneka yang terbuat dari kulit berbentuk dua dimensi) digunakan untuk
seni perdalangan atau sebagai hiasan. Dihasilkan dari daerah Yogyakarta,
Surakarta, Kedu, Bali, dan Jawa Timur.
I. Wayang Golek (boneka
berbentuk tiga dimensi) dihasilkan dari daerah, Bandung, dan Yogyakarta (Jawa
tengah)
J. Kerajinan ukir kayu,
yang menghasilkan benda-benda ukir berupa perabotan rumah tangga ukir (meja,
kursi, tempat tidur, almari, dan hiasan dinding) dan gambar relief. Daerah
penghasik ukiran kayu antara lain Jepara, Bali, Kalimantan, Madura, dan Papua
(suku Asmat), Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, dan Palembang.
K. Kerajinan topeng kayu
dari daerah Yogyakarta, Surakarta, Betawi, Cirebon, Bali, dan Bandung.
L. Kerajinan merangkai
janur. Jawa Tengah, Bali dan Yogyakarta.
M. Kerajinan bordir
berasal dari daerah Kudus dan Tasikmalaya.
2. Media dan Teknik Seni
Rupa Terapan Daerah Setempat
a. Media
(bahan/alat) yang digunakan umumnya bahan alami dn yang mudah didapat dari
daerah setempat. Contoh media seni terapan tradisional (daerah setempat)
umumnya menggunakan yang harganya murah, mudah terjangkau masyarakat umum/luas,
bambu, kayu, tanah liat, jenis rumput-rumputan (untuk anyaman), eceng gondok,
tempurung (batok) kelapa, kulit kerang, kulit hewan, batu marmer, batu andesit,
dan daun-daunan.
b. Teknik (cara)
yang digunakan dalam pembuatan karya seni terapan daerah setempat atau
tradisional pada umumnya sangat sederhana yaitu dengan menggunakan tangan atau
dengan alat bukan mekanis (mesin). Misalnya dalam pembuatan anyaman bambu daun,
ukirankayu, kain tenun, kain songket keramik tradisi, wayang kulit dan golek,
bordir, sulaman, kain batik. Dikerjakan secara perorangan atau kelompok. Dengan
cara (teknik) ukir, pahat, anyam, aplikasi, jahit, butsir, membentuk.
C. Fungsi
Karya Seni Rupa dan Perbedaan Karya Seni Rupa
Fungsi karya
seni rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias
misalnya, karya batik
atau tenun
yang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas
bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni yang tujuan pokok
pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga,
meja, kursi dan tekstil. Berdasarkan bentuknya, karya seni rupa terapan bisa
dibedakan antara lain :
Rumah adat di indonesia
mempunyai bentuk yang beranekaragam. Apabila melihat struktur bangunan rumah
adat di Indonesia secara keseluruhan maka kita bisa membedakan bangunan adat
ini berdasarkan atapnya, ragam hiasnya, bentuk dan bahan bakunya.
Berbeda dengan fungsi
senjata pada masa lalu, penggunaan senjata tradisional saat ini lebih sering
ditujukan sebagai peralatan untuk bekerja. Ada pula yang menggunakannya sebagai
perlengkapan ritual, perlengkapan pakain adat, pertunjukan seni tradisional,
dan sebagai benda hias
Alat Transportasi yang
masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat dijumpai
di wilayah Nusantara.
E. SAMPLE
MATERI
1.BATIK
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi
bagian dari budayaIndonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan
Jawa di masa lampaumenjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata
pencaharian, sehingga di masalalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif
perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan
masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi
fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang
bisa dilihat padacorak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah
pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
PENUTUP
Kesimpulan :
seni
rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik, garis,bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan
acuan estetika.
Seni rupa terapan adalah
hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis
adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya
lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai
foto.
jenis-jenis seni rupa terapan nusantara antara lain:
· Seni Kulit
· Seni Ukir
· Seni
Anyaman
· Seni
Batik
· Seni
Keramik
· Seni Tenun
· Seni Logam
Daftar
Pustaka
·
Google.com
Terima kasih gan
ReplyDeleteayo daftarkan diri anda di 4g3n365*c0m :D
ReplyDeleteWA : +85587781483